Indonesian Language Blog
Menu
Search

“ke-…-an” circumfix functioning as verb Posted by on Sep 28, 2018 in Uncategorized

The ‘ke-…-an” circumfix form verbs which have accidental meaning and occasionally have a potential meaning: the subject experiences or is affected by something, and the subject has no control over that condition.
The application of ‘ke-…-an” verbs is very broad and quite difficult for a non-native speaker to produce. In general, the four functions of ‘ke-…-an” verbs are as follows:

1. Unfortunate condition
2. Affected by (something or someone)
3. Accidental (replaces ter- prefix in colloquial speech)
4. To get (something or someone)

In some instances, the four functions above are overlapping and the meaning of a ‘ke-…-an” word could translate differently depending on the context.
Read the following examples of ‘ke-…-an” verb and its function.

Daerah di wilayah Timur Indonesia membutuhkan hujan. Sudah beberapa bulan daerah-daerah itu kekeringan. unfortunate condition & affected by

Karena hujan terus-menerus selama berhari-hari, beberapa tempat di sekitar kota Jakarta kebanjiran. –> unfortunate condition & affected by

Wah! Saya bangun kesiangan. Saya harus segera berangkat karena saya tak mau ketinggalan bis jemputan FSI. –> unfortunate condition & affected by

Karena kehabisan gula, saya terpaksa minum teh pahit –> affected by

Bu Dahlia dan Bu Nuning tidak kebagian oleh-oleh dari Pak Budi karena mereka kesiangan. –> affected by & unfortunate condition

Tadi malam saya kedatangan tamu dari Jakarta –> to get

Overlapping of “ke-…-an” and “ter-”
A few words, the product of ‘ke-…-an” has the similar meaning of the prefix “ter-“.
Yel-yel yang diteriakkan oleh pengunjuk rasa terdengar dari jauh.
Yel-yel yang diteriakkan oleh pengunjuk rasa kedengaran dari jauh.

Asap dari kebakaran hutan menyebabkan matahari tak terlihat di langit.
Asap dari kebakaran hutan menyebabkan matahari tak kelihatan di langit.

Aduh, maaf saya lupa menelepon Anda, saya tertidur tadi malam.
Aduh, maaf saya lupa menelepon Anda, saya ketiduran tadi malam.

Sepertinya kunci rumah saya tertinggal di kantor, tapi saya tidak yakin.
Sepertinya kunci rumah saya ketinggalan di kantor, tapi saya tidak yakin.


Exception
A. Two words kelihatan and kedengaran seem to have been formed by analogy. The inconvenient element is gone and their meanings have shifted.
Tugu Selamat Datang kelihatan dari Hotel Indonesia dan Hotel Mandarin.
Selamat Datang monument is visible from Hotel Indonesia and Mandarin Hotel.

Maaf bisakah Anda ulangi, suara Anda tidak kedengaran.
Excuse me, would you please repeat that, I couldn’t hear you.

B. ‘ke-…-an” also means “having to do with [something]”.
Examples:
Kerajaan Sriwijaya sangat terkenal, tak hanya di Indonesia tetapi di beberapa negara Asia lainnya. –> kingdom.
Pidato kenegaraan itu disiarkan secara langsung oleh beberapa stasiun televisi. –> official/state speech.
Departemen Ketenagakerjaan melatih calon TKI yang akan berangkat ke luar negeri. –> department of labor.

Grammar Practice
Identify the meaning of “ke-…-an” in the following sentences:
1. Saya tak mampu membeli rumah di daerah Washington DC, karena harga rumah-rumah di sana kemahalan.
2. Kesederhanaan pengusaha kaya raya itu membuat dia menjadi panutan anak buahnya.
3. Jangan khawatir, setiap kesulitan pasti ada jalan keluarnya.
4. Para calon pegawai diuji pengalaman dan kemampuan mereka untuk menempati posisi masing-masing.
5. Apa masakan kesukaan Anda? Apa Anda suka masakan Padang?
6. Masakan Padang kepedasan untuk saya. Saya lebih suka masakan Jawa Tengah yang lebih manis.
7. Setiap hari Pak Joko harus menyetir selama 2 jam ke kantor. Kantor Pak Joko kejauhan.
8. Karena bangun kesiangan, saya ketinggalan pesawat ke Boston. Kebetulan perusahaan penerbangan bisa menempatkan saya pada penerbangan berikutnya.
9. Kalau Anda kehilangan surat-surat penting, segeralah lapor ke RT, RW, kelurahan, kecamatan, dan kepolisian terdekat.
10. Kami harus meningkatkan keamanan di lingkungan kami karena dalam bulan terakhir ini sudah dua kali kecurian di daerah ini.
11. Kedatangan Presiden Obama sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia.
12. Aduh, saya kelupaan membawa dompet. Apa Ada bisa meminjam uang kepada saya?
13. Maaf bisakah Anda bicara lebih keras? Suara Anda tidak kedengaran.
14. Pak Gultom kelihatan marah waktu dia kalah main catur. Dia tidak bisa terima kekalahan itu.
15. Anak saya ketakutan ditinggal sendiri di rumah.

Keep learning Indonesian with us!

Build vocabulary, practice pronunciation, and more with Transparent Language Online. Available anytime, anywhere, on any device.

Try it Free Find it at your Library
Share this:
Pin it

About the Author: asimonoff

I’m an Indonesian language instructor, instructional material developer, reading test developer, and interpreter. I have been teaching Indonesian to adult students for 15 years, and have been teaching students from many backgrounds, such as private, military and diplomatic service employees. I’m Indonesian, but am living in the US now; my exposure to different cultures in my home country and in the US has enriched my knowledge in teaching Indonesian as a second language. I approach the teaching of the Indonesian language by developing students’ critical cultural awareness and competence. This method of teaching has been proven to be a key to the success of my students. Students become conscious of the essential role culture plays in the language.